Gelap pun dia makan
Sepi pun dia kulum
Dalam waktu demi waktu
terpancar wajah-wajah penuh sinar
Apa yang dia pikul?
seolah tak sehelai pun kejayaan
Sekarung gelisah dia bawa kesana kemari
Mengharap penerus-penerusnya bisa ia andalkan
Peluh pun dia santap
Cemburu pun dia telan
Dalam halaman demi halaman
terpancar tulisan-tulisan penuh kegelimangan
Apa yang dia pikul?
Seolah tak segenggam emas pun dia hasilkan
Sekarung kesadaran bercampur iri dia endapkan di hati
berharap cerita manusia tak harus selalu sama
No comments:
Post a Comment