KYUHYUN, sebuah ironi hidup
akan aku ceritakan antara seorang anggota super junior dan hubungannya dengan diriku. Jo kyuhyun. Anggota termuda yang mengalami kecelakaaan bulan April lalu. Dialah yang terparah dibanding 3 rekannya yang lain. Saat aku mendengar berita itu dari temanku, aku sama sekali tidak menangis hanya bingung. Karena setelah menyebutkan tulang rusuk patah, kaki patah, paha retak, dan harus sampai dimasukan tube untuk bernapas. Aku hanya tidak bisa membayang orang yang biasa aku lihat menyanyi dan menari di komputerku, tiba-tiba terbaring dengan begitu parah. Aku hanya belum terbiasa membayangkan mereka mengalami kecelakaan yang begitu parah.
Aku merasa aneh setiap kali aku melihat wajahnya di komputer, seakan hatiku berkata sekarang dia sedang apa? Mungkin hanya terbaring saja di kasur dan tidak sadar.
Maka pada saat yang sama aku pun sedang menderita. Bukan menderitka karena dia kecelekaan, tapi menderita karena aku sadar, dan hidup. Saat itu aku merasa sedang begitu kecewa dengan hidup ini dan otakku lalu berkata. Bagaimana jika aku bertukar posisi dengannya?
Saat itu dia mungkin tidak sadar akan apapun. Dan itulah yang aku inginkan. Aku tidak ingin menyadari kehidupan ini. Aku merasa muak dengan hidup ini. Aku tidak ingin menyadari kebahagiaan dan kesedihan. Yang jelas aku merasa sudah lelah menjalani hidup ini dan tidak berani untuk mengakhirinya. Jadi aku berpikir untuk tidak sadar seperti dia. Tapi sayangnya aku sadar akan semuanya, jadi aku pun sadar jika aku berganti posisi dengannya akan banyaka orang yang bersedih, keluarga, teman. Seperti aku yang sedih membayangkan dia terbaring setelah kecelakaan.
Aku tak seharusnya berpikir seperti itu bukan? Karena itu hanya akan menambah penderitaan saja. Kenyataan bahwa aku ada di dunia ini adalah hal yang tidak bisa aku tepiskan.
Bukankah karena aku hidup, aku bisa melihat sungmin? Tapi hal ini ternyata tidak cukup membuatku bahagia ada di dunia ini...
Jo Kyuhyun. Maka aku membuat sebuah karya yang dikerjakan kakakku, lagi-lagi karena kegaptekkanku tentang photoshop aku tidak bisa melakukannya sendiri. Kumpulan gambar kyuhyun dengan sebuah tulisan kyuhyun fighting! Segeralah sehat!
Ironis...
Aku bisa mengatakan kalimat untuk memberinya semangat untuk tetap bertahan menjalani hidup ini. Aku sendiri bagaimana? Sama sekali tidak ada pertahanan. Aku malah merasa bosan mempertahankan hidupku.
Namun, terkadang saat melihat tulisan itu. Aku hanya berkata dalam hati. “Ayo kita bertahan bersama!” tapi rasanya hanya dia yang berhasil bertahan. Setelah aku mendengar keadaannya yang membaik, ternyata hidupku belum juga membaik.
Apa harus kyuhyun yang mengatakannya padaku.
“Nuna fighting! Nado fighting!” kalimat ini apa harus aku dengar dari kyuhyun atau sungmin? Kalau begitu rasanya aku akan sulit membaik.
Aku tidak mungkin memutuskan untuk mati, bukan?
Maka tak ada pilihan lain bagiku selain bertahan menjalani hidup ini.
akan aku ceritakan antara seorang anggota super junior dan hubungannya dengan diriku. Jo kyuhyun. Anggota termuda yang mengalami kecelakaaan bulan April lalu. Dialah yang terparah dibanding 3 rekannya yang lain. Saat aku mendengar berita itu dari temanku, aku sama sekali tidak menangis hanya bingung. Karena setelah menyebutkan tulang rusuk patah, kaki patah, paha retak, dan harus sampai dimasukan tube untuk bernapas. Aku hanya tidak bisa membayang orang yang biasa aku lihat menyanyi dan menari di komputerku, tiba-tiba terbaring dengan begitu parah. Aku hanya belum terbiasa membayangkan mereka mengalami kecelakaan yang begitu parah.
Aku merasa aneh setiap kali aku melihat wajahnya di komputer, seakan hatiku berkata sekarang dia sedang apa? Mungkin hanya terbaring saja di kasur dan tidak sadar.
Maka pada saat yang sama aku pun sedang menderita. Bukan menderitka karena dia kecelekaan, tapi menderita karena aku sadar, dan hidup. Saat itu aku merasa sedang begitu kecewa dengan hidup ini dan otakku lalu berkata. Bagaimana jika aku bertukar posisi dengannya?
Saat itu dia mungkin tidak sadar akan apapun. Dan itulah yang aku inginkan. Aku tidak ingin menyadari kehidupan ini. Aku merasa muak dengan hidup ini. Aku tidak ingin menyadari kebahagiaan dan kesedihan. Yang jelas aku merasa sudah lelah menjalani hidup ini dan tidak berani untuk mengakhirinya. Jadi aku berpikir untuk tidak sadar seperti dia. Tapi sayangnya aku sadar akan semuanya, jadi aku pun sadar jika aku berganti posisi dengannya akan banyaka orang yang bersedih, keluarga, teman. Seperti aku yang sedih membayangkan dia terbaring setelah kecelakaan.
Aku tak seharusnya berpikir seperti itu bukan? Karena itu hanya akan menambah penderitaan saja. Kenyataan bahwa aku ada di dunia ini adalah hal yang tidak bisa aku tepiskan.
Bukankah karena aku hidup, aku bisa melihat sungmin? Tapi hal ini ternyata tidak cukup membuatku bahagia ada di dunia ini...
Jo Kyuhyun. Maka aku membuat sebuah karya yang dikerjakan kakakku, lagi-lagi karena kegaptekkanku tentang photoshop aku tidak bisa melakukannya sendiri. Kumpulan gambar kyuhyun dengan sebuah tulisan kyuhyun fighting! Segeralah sehat!
Ironis...
Aku bisa mengatakan kalimat untuk memberinya semangat untuk tetap bertahan menjalani hidup ini. Aku sendiri bagaimana? Sama sekali tidak ada pertahanan. Aku malah merasa bosan mempertahankan hidupku.
Namun, terkadang saat melihat tulisan itu. Aku hanya berkata dalam hati. “Ayo kita bertahan bersama!” tapi rasanya hanya dia yang berhasil bertahan. Setelah aku mendengar keadaannya yang membaik, ternyata hidupku belum juga membaik.
Apa harus kyuhyun yang mengatakannya padaku.
“Nuna fighting! Nado fighting!” kalimat ini apa harus aku dengar dari kyuhyun atau sungmin? Kalau begitu rasanya aku akan sulit membaik.
Aku tidak mungkin memutuskan untuk mati, bukan?
Maka tak ada pilihan lain bagiku selain bertahan menjalani hidup ini.
No comments:
Post a Comment